Jumat, 18 Mei 2012

Keberunungan berawal dari kejujuran. By: Azura


Pada suatu hari, di pulau Hati hiduplah kebohongan, kecerobohan, kesombongan, kejujuran, dan keberuntungan, dll. Semua ada disana, bersatu padu dalam diri dan hati.

Namun pada suatu ketika, si Keberuntungan mempunyai masalah yang sangat serius. Dia sampai tak bisa memecahkan masalahnya sendiri, dia hanya diam termenung memikirkan masalahnya. Dia bingung dari mana ia berasal, dia bingung dengan latar belakang dan jati dirinya.

Akhirnya, Keberuntungan memutuskan pergi merantau untuk mencari pendapat dan informasi yang ia butuhkan, dengan cekatan ia mulai berkemas dan dengan berat ia meninggalkan pulau Hati yang sangat ia sukai.

Namun dalam perjalanan, ia bertemu Kecerobohan yang sedang duduk di bawah pohon sambil memandangi kakinya. Ia pun berkata ”tolong,tolong aku, aku naik ke atas pohon ini, lalu dengan sadar aku lempar tangga yang kugunakan untuk menaiki pohon ini, karna aku berfikir pasti ada orang yang akan membantuku mengambil tangga itu. Aku telah ceroboh, tolong aku Keberuntungan!”. dengan rasa kasihan dan tak tega, akhirnya Keberuntungan membantu Kecerobohan untuk mengobati kakinya yang luka dengan menggunakan peralatan yang ia bawa.

Lalu ia melanjutkan perjalanannya, namun lagi-lagi ia melihat Kebohongan menangis di samping rumahnya, ia pun berkata, ”tolong aku Keberuntungan, aku mencuri buah di kebun pak tani, dan aku tidak memberi tahu bahwa aku mencuri, ibuku mengetahui itu, lalu aku diusir dari rumah, aku telah berbohong!”. dengan rasa kasihan, Keberuntungan pun menasihati si Kebohongan.

Keberuntungan melanjutkan perjalanannya, namun ia menemukan Kesombongan menangis di halaman sekolah, ia duduk dipinggiran taman sekolah sambil menangis, lalu Keberuntungan pun bertanya, ”kenapa kau menangis, Kesombongan?” Kesombongan menjawab ”aku memamerkan kehebatan dan kekayaanku didepan teman-teman, ku kira mereka turut senang karena melihatku senang, namun ternyata tidak, mereka malah menjauhiku! Mereka bilang bahwa aku sombong.” tukasnya seraya mengusap air mata yang jatuh di pipinya. Dengan rasa iba, Keberuntungan menjelaskan apa yang sebenarnya tarjadi kepada Kesombongan.

Menyadari akan penderitaan teman-temannya, ia ingin sekali menolong mereka semua, namun ia belum tahu siapa dirinya, dengan terpaksa ia lalu melanjutkan perjalanan untuk meninggalkan pulau.

Dengan rasa lapar ia melanjutkan perjalanan, lalu ia melihat seorang wanita muda yang sedang memegang setumpuk uang di tangannya, dan Keberuntungan pun bertanya kepada si wanita muda ”permisi, dari mana kau mendapatkan uang itu?” tukasku, ”aku mendapatkannya karena aku telah membantu seseorang mengembalikkan dompetnya yang kutemukan dijalan, aku telah berkata jujur, lalu ia memberikanku uang ini,ternyata Keberuntungan berawal dari Kejujuran” jawabnya.

Dengan mendengar perkataan si wanita muda, sambil tersenyum, ia kini mengerti bahwa Keberuntungan berasal dari Kejujuran. Ia sekarang tahu dari mana ia berasal. Dan dia mengetahui bahwa betapa berharganya kejujuran itu, sehingga dapat membuahkan Keberuntungan.

0 komentar: