Pada suatu hari, di sebuah rumah tinggalah si pintu dan jendela. Si
pintu bernama Tutu dan Si jendela bernama Lala. Mereka sibuk sekali
dengan urusan mereka masing-masing, pintu yang bertugas sebagai
penerima tamu jika masuk kerumah, maupun jendela yang bertugas menerima
masuk dan keluarnya udara di dalam rumah, mereka pun sama sekali tak
keberatan menerima hak mereka masing-masing untuk menjalankan tugas
mereka masing-masing.
Tetapi pada suatu hari si jendela berbicara kepada pintu, “Tutu, kenapa
aku selalu menerima udara sedangkan kau menerima tamu yang ingin masuk
kedalam rumah, tak taukah kau seberapa mulianya dirimu?”, pintu pun
berkata ”memang itu sudah tugasmu lala, tugasmu menerima udara
sedangkan tugasku menerima tamu, benar kan?”, ”tetapi aku merasa tidak
adil kepada majikan kita, kenapa aku diberi tugas menerima udara
sedangkan kau tidak?” jawab lala, ”memang sudah tugas kau menerima
udara, tidak mungkin kan para tamu masuk melalui jendela? Sangat tidak
sopan. Itu seharusnya menjadi tanggung jawabku lala” kata pintu dengan
tegas, ”tetapi lihat saja suatu hari nanti aku akan bisa menerima tamu
sama denganmu, sehingga aku tidak dianggap rendah lagi oleh majikanku,
karna aku hanya bisa menerima udara!” jawab jendela dengan sombong.
Lalu suatu seketika sang majikan ingin pergi keluar rumah,
dan si jendela pun berkata, ”haha, lihatlah Tutu, kau tidak akan
mempercayai ini bahwa aku akan menerima tamu malam ini, karna kau sudah
dikunci oleh sang majikan, jadi aku memanfaatkan kesempatan untuk
menandingimu dan menerima tamu-tamuku nanti!” kata si jendela.
Matahari terbenam, siang pun berganti malam, waktunya untuk
sang jendela membuktikan kehebatannya di depan si pintu. Tiba-tiba ada
seorang tamu yang menghampiri rumah itu, lalu si jendela pun berkata
”hai tamu pertamaku, ayolah masuk kerumah ini melalui aku Lala si
jendela yang hebat, janganlah kau melewati si pintu, karna dia sudah
terkunci oleh majikanku!” kata jendela dengan sombongnya. Si tamu pun
langsung masuk kerumah itu melalui jendela dan pintu pun langsung
berkata. ”hey lala! Kau tidak boleh menerima seorang tamu sembarangan
apalagi melalui jendela, itu sangat tidak sopan!”, ”aahhh, bilang saja
kau iri denganku, karena sekarang aku sudah bisa menerima tamu,
sedangkan kau tidak, aku yakin pasti majikanku gembira dan bangga
melihatku bisa menerima tamu sekaligus menerima udara!” jawan jendela
dengan sombong.
Pada larut malam, sang majikan pun pulang kerumah, mereka
sangat terkejut karena melihat rumah berantakan, dan barang-barang
berharga mereka hilang, sang majikan pun hanya bisa pasrah dan
menangis, mereka tak habis pikir bagaimana maling itu bisa masuk tanpa
melewati pintu, dan si pintu berkata kepada si jendela ”hei lala, ini
semua gara-gara kau! Kau yang mengacaukan ini semua dengan menyuruh
tamu masuk sembarangan melewati kau jendela!”, ”loh? Bagaimana bisa
majikan-majikanku ini sedih, sedangkan jika kau yang menerima tamu
mereka tidak sedih? Ahhh sungguh tidak adil!” jawab jendela dengan
kesal, ”karena itu memang sudah tugasku, dan kau pun mempunyai tugas
sendiri. Jangan kau rakus dan iri kepadaku terhadap tugas-tugas yang
sudah ditentukan ini!” jawab si pintu.
Pada akhirnya, si jendela menyesal dengan perbuatan yang ia
lakukan itu, ia menyadari bahwa tidak baik menerima tamu sembarangan
apalagi masuk melewati jendela, itu sangat tidak sopan, ”aku sangat
menyesal setelah melihat semua ini, ku kira majikan kita akan senang
jika melihatku menerima tamu. Tetapi kenyataannya tidak” kata si
jendela dengan sedih, ” janganlah kau meminta maaf dengan ku, minta
maaflah dengan Tuhan yang maha esa dan majikan kita atas perbuatanmu
ini, dan kau harus berjanji tidak akan melakukan ini lagi dan merugikan
majikan kita lala!” jawab pintu.
Sejak saat itu si jendela berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya lagi yang sudah merugikan majikannya itu. Dan akhirnya
Lala dan Tutu pun berteman lagi dan berkerja sama melaksanakan tugas
mereka masing-masing dirumah itu.
-The End.
Kamis, 17 Mei 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Design by Gisele Jaquenod
0 komentar:
Posting Komentar