Pada suatu hari, di pulau Hati hiduplah kebohongan,
kecerobohan, kesombongan, kejujuran, dan keberuntungan, dll. Semua ada disana,
bersatu padu dalam diri dan hati.
Namun pada
suatu ketika, si Keberuntungan mempunyai masalah yang sangat serius. Dia sampai
tak bisa memecahkan masalahnya sendiri, dia hanya diam termenung memikirkan
masalahnya. Dia bingung dari mana ia berasal, dia bingung dengan latar belakang
dan jati dirinya.
Akhirnya,
Keberuntungan memutuskan pergi merantau untuk mencari pendapat dan informasi
yang ia butuhkan, dengan cekatan ia mulai berkemas dan dengan berat ia
meninggalkan pulau Hati yang sangat ia sukai.
Namun
dalam perjalanan, ia bertemu Kecerobohan yang sedang duduk di bawah pohon
sambil memandangi kakinya. Ia pun berkata ”tolong,tolong aku, aku naik ke atas
pohon ini, lalu dengan sadar aku lempar tangga yang kugunakan untuk menaiki
pohon ini, karna aku berfikir pasti ada orang yang akan membantuku mengambil
tangga itu. Aku telah ceroboh, tolong aku Keberuntungan!”. dengan rasa kasihan
dan tak tega, akhirnya Keberuntungan membantu Kecerobohan untuk mengobati
kakinya yang luka dengan menggunakan peralatan yang ia bawa.
Lalu ia
melanjutkan perjalanannya, namun lagi-lagi ia melihat Kebohongan menangis di
samping rumahnya, ia pun berkata, ”tolong aku Keberuntungan, aku mencuri buah
di kebun pak tani, dan aku tidak memberi tahu bahwa aku mencuri, ibuku
mengetahui itu, lalu aku diusir dari rumah, aku telah berbohong!”. dengan rasa
kasihan, Keberuntungan pun menasihati si Kebohongan.
Keberuntungan
melanjutkan perjalanannya, namun ia menemukan Kesombongan menangis di halaman
sekolah, ia duduk dipinggiran taman sekolah sambil menangis, lalu Keberuntungan
pun bertanya, ”kenapa kau menangis, Kesombongan?” Kesombongan menjawab ”aku
memamerkan kehebatan dan kekayaanku didepan teman-teman, ku kira mereka turut
senang karena melihatku senang, namun ternyata tidak, mereka malah menjauhiku!
Mereka bilang bahwa aku sombong.” tukasnya seraya mengusap air mata yang jatuh
di pipinya. Dengan rasa iba, Keberuntungan menjelaskan apa yang sebenarnya
tarjadi kepada Kesombongan.
Menyadari
akan penderitaan teman-temannya, ia ingin sekali menolong mereka semua, namun
ia belum tahu siapa dirinya, dengan terpaksa ia lalu melanjutkan perjalanan
untuk meninggalkan pulau.
Dengan
rasa lapar ia melanjutkan perjalanan, lalu ia melihat seorang wanita muda yang
sedang memegang setumpuk uang di tangannya, dan Keberuntungan pun bertanya
kepada si wanita muda ”permisi, dari mana kau mendapatkan uang itu?” tukasku,
”aku mendapatkannya karena aku telah membantu seseorang mengembalikkan
dompetnya yang kutemukan dijalan, aku telah berkata jujur, lalu ia memberikanku
uang ini,ternyata Keberuntungan berawal dari Kejujuran” jawabnya.
Dengan
mendengar perkataan si wanita muda, sambil tersenyum, ia kini mengerti bahwa
Keberuntungan berasal dari Kejujuran. Ia sekarang tahu dari mana ia berasal.
Dan dia mengetahui bahwa betapa berharganya kejujuran itu, sehingga dapat
membuahkan Keberuntungan.
0 komentar:
Posting Komentar